Rabu, 27 Januari 2021

Kalau Capek, Istirahat! - Lia Aprilia

Kalau Capek, Istirahat!

Unsplash.com


Kadang kita selalu berharap “Andaikan hidup kita bisa lebih mudah seperti apa yang sering kita bayangkan, andaikan kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan. Ga perlu kerja, ga perlu susah – susah, ga perlu menderita, ga perlu susah payah, ga perlu sedih, dan masih banyak ga perlu lainnya”. Mungkin kita berpikir “Wah ... enak banget yah”. Tapi tau ga ? Ternyata itu semua akan membuat kita lemah, itu akan membuat kita manja, dan ujung – ujungnya kita akan merasa hampa.

Kita perlu mengingat sebuah ilustrasi “Di Museum yang sangat megah, terdapat sebuah patung marmer dengan beralaskan lantai marmer yang indah. Patung itu dipajang di galeri utama. Banyak pengunjung yang datang dari seluruh dunia mengagumi keindahan patung itu. Satu malam si lantai marmer itu mengeluh kepada si patung dan berkata “hidup itu sungguh tidak adil, kamu beruntung sekali setiap orang dari penjuru dunia datang untuk mengagumimu. Sementara mereka hanya menginjakan kakinya diatas tubuhku. Sangat terhina sekali rasanya, kenapa mereka hanya bisa mengagumimu ? Sedangkan aku selalu di injak – injak. Hidup itu ngga adil!” dan patung menjawab “Santai sahabatku, apakah kamu sudah lupa ? bahwa kita sesungguhnya berasal dari gua yang sama. Bukankah kita sama – sama lahir dari tempat itu ?” Si lantai marmer pun kembali berseru “Justru itu yang membuatku merasa bertambah tidak adil, kita lahir ditempat yang sama, tapi kenapa sekarang dengan perlakuan yang berbeda ? Hidup memang benar – benar tidak adil”. Dengan tenang, patung pun menjawab “Lalu apakah kamu juga masih ingat ketika kita sama – sama berada di tempat workshop. Ada seorang pematung yang datang kepadamu untuk membentuknmu. Namun kamu menolak itu semua. Apakah kamu masih ingat saat kamu menolak untuk diukir oleh pemahat itu ?” Lantai pun menjawabnya “Tentu aku masih ingat, aku benci banget dengan dia, bagaimana mungkin aku bisa menerimanya ? Pahat – pahat itu begitu menyakitkan.” Kemudia si patung pun melanjutkan “Betul, pemahat tersebut tidak bisa membuat karyanya karena kamu menolak untuk diukir olehnya dan tahukah kamu sahabat ? Ketika kamu wahai lantai tidak tahan untuk dibentuk, diukir lalu menyerah akhirnya pematung itu menghampiriku dan mulai mengukirku. Aku tau memang sangat sakit sekali rasanya. Tapi, aku sangat yakin, suatu saat aku akan lebih baik dan aku juga tau kerja kerasnya akan membuatku tampil lebih indah. Aku menerima semua alat yang digunakan walaupun memang semua pahat – pahat itu begitu menyakitkan menimpa tubuhku””

Dan ya, seperti itulah hidup. Kadang kita terlalu sering menolak ketika diberikan ujian oleh Tuhan, kita selalu mengeluh dan mengeluh. Padahal Tuhan sedang membentuk kita dengan pahat – pahatnya. Ketika Tuhan memberikan kamu ujian yang berat. Maka Tuhan akan menganugerahkanmu dengan limpahan berkat. Jadi jangan berdoa untuk hidup yang lebih mudah, tapi berdoalah agar kamu bisa lebih kuat melewati ujiannya. Beristihatlah sejenak, tapi jangan terlalu lama karena zona nyaman pada istirahatmu belum tentu aman.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Hallo Kawan

Kalau burung terbang melayang akan hingga di pucuk batang, kalau di hati ada rasa sayang walau jauh tetap datang

Alamat:

Kota Hujan, Jawa Barat

Jam Kerja:

Senin - Jum'at

Gmail:

n.liaprilia2504@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Flickr Images

Random Posts

3/random/post-list

Subscribe Us

Mobile Logo Settings

Mobile Logo Settings
image

About Me

About Me
Hi, I am Sabnum Sucree. Professional Blogger and writer. I like to share my knowledge and experience. Thanks for visiting my site.

Sponsor

Ads

Breaking News

Recent Posts

Pages

Ticker

6/recent/ticker-posts