Kalau Capek, Istirahat!
Unsplash.com |
Kadang kita selalu berharap “Andaikan hidup kita bisa lebih mudah seperti apa yang sering kita bayangkan,
andaikan kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan. Ga perlu
kerja, ga perlu susah – susah, ga perlu menderita, ga perlu susah payah, ga perlu
sedih, dan masih banyak ga perlu lainnya”. Mungkin kita berpikir “Wah ... enak
banget yah”. Tapi tau ga ? Ternyata itu semua akan membuat kita lemah, itu akan
membuat kita manja, dan ujung – ujungnya kita akan merasa hampa.
Kita perlu mengingat sebuah ilustrasi “Di Museum yang sangat
megah, terdapat sebuah patung marmer dengan beralaskan lantai marmer yang
indah. Patung itu dipajang di galeri utama. Banyak pengunjung yang datang dari
seluruh dunia mengagumi keindahan patung itu. Satu malam si lantai marmer itu
mengeluh kepada si patung dan berkata “hidup itu sungguh tidak adil, kamu
beruntung sekali setiap orang dari penjuru dunia datang untuk mengagumimu.
Sementara mereka hanya menginjakan kakinya diatas tubuhku. Sangat terhina sekali
rasanya, kenapa mereka hanya bisa mengagumimu ? Sedangkan aku selalu di injak – injak.
Hidup itu ngga adil!” dan patung menjawab “Santai sahabatku, apakah
kamu sudah lupa ? bahwa kita sesungguhnya berasal dari gua yang sama. Bukankah
kita sama – sama lahir dari tempat itu ?” Si lantai marmer pun kembali berseru “Justru
itu yang membuatku merasa bertambah tidak adil, kita lahir ditempat yang sama,
tapi kenapa sekarang dengan perlakuan yang berbeda ? Hidup memang benar – benar
tidak adil”. Dengan tenang, patung pun menjawab “Lalu apakah kamu juga masih
ingat ketika kita sama – sama berada di tempat workshop. Ada seorang pematung
yang datang kepadamu untuk membentuknmu. Namun kamu menolak itu semua. Apakah
kamu masih ingat saat kamu menolak untuk diukir oleh pemahat itu ?” Lantai pun
menjawabnya “Tentu aku masih ingat, aku benci banget dengan dia, bagaimana mungkin
aku bisa menerimanya ? Pahat – pahat itu begitu menyakitkan.” Kemudia si patung
pun melanjutkan “Betul, pemahat tersebut tidak bisa membuat karyanya karena
kamu menolak untuk diukir olehnya dan tahukah kamu sahabat ? Ketika kamu wahai lantai tidak
tahan untuk dibentuk, diukir lalu menyerah akhirnya pematung itu menghampiriku dan mulai
mengukirku. Aku tau memang sangat sakit sekali rasanya. Tapi, aku sangat yakin, suatu saat
aku akan lebih baik dan aku juga tau kerja kerasnya akan membuatku tampil lebih
indah. Aku menerima semua alat yang digunakan walaupun memang semua pahat – pahat
itu begitu menyakitkan menimpa tubuhku””
Dan ya, seperti itulah hidup. Kadang kita terlalu sering menolak ketika
diberikan ujian oleh Tuhan, kita selalu mengeluh dan mengeluh. Padahal Tuhan
sedang membentuk kita dengan pahat – pahatnya. Ketika Tuhan memberikan kamu
ujian yang berat. Maka Tuhan akan menganugerahkanmu dengan limpahan berkat.
Jadi jangan berdoa untuk hidup yang lebih mudah, tapi berdoalah agar kamu bisa
lebih kuat melewati ujiannya. Beristihatlah sejenak, tapi jangan terlalu lama
karena zona nyaman pada istirahatmu belum tentu aman.
0 komentar:
Posting Komentar