Ketika Kamu Berada Dititik Terendah
Unsplash.com Ada saatnya
kita merasa hidup sedang tidak bersahabat. Masalah di tempat kita kerja belum
selesai, sudah ada lagi masalah di rumah. Belum lagi ekspetasi sana - sini yang
menjadi tuntutan. Jatuh bangun dalam kehidupan sudah biasa. Semua orang
pasti pernah mengalami cobaan dan ujian dalam hidup ini, dan kita tau ketika
kita optimis maka kegagalan itu bisa kita ubah menjadi pembelajaran. Ketika
kita optimis ujian itu bisa kita ubah menjadi pengalaman yang menguatkan. Tapi,
semua itu berbeda, ketika kegagalan dan kejatuhan membawa kita jauh ke bawah. Dalam
memperjuangkan hidup beragam rasa tercampur dalam diri, kadang kita lelah untuk
terus berjalan dalam sebuah perjalanan, ada kalanya kita merasa tidak mungkin
sampai kadang kita merasa bahwa Tuhan tidak berpihak kepada kita. Masalah demi
masalah, ujian demi ujian. Orang - orang yang dulu sering memuji kita mulai
menghina kita. Orang - orang yang dulunya dekat dengan kita kini mulai menjauh. Orang -
orang terdekat, sekarang mulai menjatuhkan dengan kata - kata yang paling
menyakitkan. Hidup kitapun mulai berantakan, mimpi yang dulu kita bangun mulai memudar, kita patah dan kehabisan tenaga. Kita merasa kehilangan harga, kini seorang diri dalam kegelapan tanpa teman, semuanya sudah memandang diri kita sebelah mata. Bahkan orang - orang yang kita cintai mulai kehilangan kepercayaan, dan sekarang kita berada dititik paling rendah. Walaupun kadang kesedihan menghampiri datang bercampur dengan penyesalan, tapi hadapilah dengan ketegaran dan kita harus sadar bahwa titik terendah itu bukanlah titik terakhir kita. Titik terendah bukanlah titik dimana kita harus mengakhiri segalanya. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, titik terendah itulah yang akan menjadi pijakan untuk kita berdiri tegar mencapai kesuksesan. Titik terendah itulah yang akan menjadi pondasi kokoh untuk kita bertumbuh dan menjulang tinggi tak terhampiri. Hanya ada
satu orang yang bisa membalikkan keadaan dan orang itu adalah diri kita sendiri. Hanya diri kita yang bisa
mengubah kesedihan ini menjadi sebuah kemenangan dan orang itu adalah diri
kita.
|
0 komentar:
Posting Komentar